Secara mengejutkan Dollar Australia mengalami pelemahan terhadap USD. Bahkan pelemahan ini menjadi yang paling tinggi selama delapan bulan terakhir ini.
Pelemahan Dollar Australia terhadap USD berdampak langsung pada meningkatnya jumlah pengangguran yang ada di Australia. Peningkatan tersebut mencapai angka 5,1%.
Melihat hal ini, Reserve Bank of Australia melakukan tindakan yakni menurunkan suku bunga di bulan Juni, seharusnya yang dijadwalkan adalah bulan Juli, ungkap Kaixin Owyong selaku ekonom di Sydney National Australia Bank.
AUD/USD mengalami penurunan 0,2% menjadi 0,6914 pada pukul 12.00 hari ini. Jika dilihat dalam sebulan terakhir ini, akumulasi total pelemahan AUD mencapai angka 3,6%.
Sedangkan indeks untuk USD mendapatkan sedikit perubahan menjadi 97,340. Greenback berada dibawah tekanan akibat buruknya penjualan ritel AS dan data output industri di bulan April kemarin.
Sementara itu untuk pasangan USD/CNY mengalami peningkatan 0,1% menjadi angka 68,778. China juga memberikan laporan pertumbuhan penjualan ritel dan output ang lemah untuk bulan April kemarin.
Untuk pasangan USD/JPY juga mengalami penurunan 0,1% menjadi 109,46. Pihak Reuters memberikan laporan bahwa pemerintah Jepang saat ini tengah mempertimbangkan perihal penurunan peringkat ekonomi di tengah peningkatan sengketa dagang AS dan juga China.
Menurut laporan tersebut, perang dagang yang tengah berlangsung sekarang ini memberikan dampak negatif terhadap proses ekspor maupun impor pabrikan Jepang.
Saat ini situasi sedang tidak kondusif, PDB Q1 juga memiliki kemungkinan untuk memasuki fase yang buruk, tulis sumber tersebut.